Sabtu, 12 Juni 2010
"Pemko Dumai Belum Bayar Raskin ke Bulog"
Dumai (riaunusantara.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai sampai saat ini belum menyelesaikan pembayaran pembelian beras miskin (raskin) ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Dumai.
Asisten II Setdako Dumai, HM Syukriharto saat dikonfirmasi riaunusantara.com baru baru ini mengatakan, tunggakan selama satu semester tersebut merupakan pembelian penambahan jatah raskin sebanyak 2 kg oleh Pemkot Dumai tahun 2010 untuk 8.171 Rumah Tangga Sasaran (RTS), di luar jatah 13 kg raskin jatah dari Pemerintah Pusat.
"Saat ini tengah dilakukan upaya pencairan dana di Bagian Keuangan dan Ekonomi Setdako Dumai," paparnya.
Namun ketika ditanya berapa nominal tunggakan Pemko Dumai, Syukriharto mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya karena belum menanyakan langsung ke Bagian Keuangan dan Ekonomi.
"Terjadinya tunggakan pembayaran ini karena pada saat pembelian beras di Bulog Pemko memang belum ada duit dan meminta toleransi waktu agar jatah raskin ini cepat diterima masyarakat yang berhak," papar Syukriharto.
Terkait upaya penyelesaian pembayaran tunggakan tersebut, Syukri mengatakan akan melakukan koordinasi dan pengecekan kepada bagian yang menangani masalah raskin itu dan akan mencari tahu juga apakah bagian Ekonomi sudah mengajukan pencairan dana ke bagian keuangan Setdako Dumai.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum riaunusantara.com sebelumnya, program raskin Dumai yang mendapat dua kali penghargaan sebagai daerah terbaik tingkat nasional dalam penyaluran raskin ke RTS diharapkan tidak mengalami kendala akibat belum terlaksananya penyelesaian tunggakan di Bulog Divre Dumai.
Sementara, Kepala Sub Divre Bulog Dumai Arahim saat dihubungi membenarkan adanya tunggakan yang belum dilunasi Pemko terkait pembelian beras di Bulog.
Namun sejauh ini sudah dilakukan upaya permintaan pelunasan tunggakan kepada Pemko Dumai. Ketika ditanyakan jumlahnya, ia juga tidak memberikan jumlah pasti tunggakan Pemko Dumai tersebut.
"Kita sudah lakukan upaya koordinasi dengan Pemko untuk meminta penyelesaian tunggakan, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan diselesaikan. Berapa jumlahnya perlu dilakukan penghitungan yang khusus. Tunggakan tersebut merupakan permintaan beras selama 6 bulan, dan kita juga sudah diminta pusat untuk memproses penyelesaiannya," terang Arrahim.
Untuk tahap I, katanya, penyaluran raskin sudah tuntas dilaksanakan dan dibagikan kepada penerima sebanyak 8.171 RTS yang berhak dan tersebar di 5 kecamatan dan 33 kelurahan se Kota Dumai.
"Jumlah tersebut menurun dibandingkan 2009 lalu yakni sebanyak 8.451 RTS. Dari angka tersebut dilihat 2010 Pemko Dumai menekan angka kemiskinan penduduk sebanyak 280 rumah tangga miskin dibuktikan dengan turunnya jumlah penerima 2010," kata dia.(ant)***
Bengkailis (riaunusantara.com) - Puluhan pedagang di pasar Ikan Tanjung Harapan, Kota Selatpanjang, Kabupaten Bengkalis, kini terlantar akibat bangunan pasar ambruk. Lantai dasar pasar ikan Tanjung Harapan di Kota Selatpanjang ambruk sejak beberapa waktu lalu, sehingga puluhan pedagang tidak dapat berjualan di lokasi tersebut.
Dari informasi yang diperoleh Riaunusnatara.com, Sabtu(12/6) Kemrin. Pasar ikan itu sendiri dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis pada 2002, dan sejak beberapa bulan belakangan sejumlah pedagang sudah mengkhawatirkan akan ambruk karena konstruksi bangunan yang mulai retak. Dari pantauan di lokasi pasar tradisional tersebut, terlihat lantai dasar bangunan pasar bagian timur sudah ambruk ke sungai yang berada di sebelahnya, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dipergunakan oleh para pedagang tersebut.
Sejumlah pedagang di sana mengira ambruknya lantai dasar pasar itu dikarenakan di bawah bangunan itu terdapat saluran air (drainase) yang membuat ketahanan lantai pasar begitu cepat digerus oleh derasnya air.
"Sekarang terpaksa kami berjualan ke tempat lain, karena lantai pasar ambruk. Sementara puluhan lainnya masih terlantar. Padahal sudah sejak beberapa waktu lalu kita mengkhawatirkan Hal tersebut bakal terjadi, dan sekarang menjadi kenyataan," kata salah seorang pedagang di pasar Tanjung Harapan, Juharman (33) kepada riaunusantara.com.
Saat ini Juharman bersama puluhan pedagang lainnya terpaksa harus menumpang berjualan ke kios yang bisa dikatakan tidak terkena dampak dari rubuhnya bangunan sebelah timur tersebut.
"Karena lapak-lapak di pasar itu sudah terisi penuh. Kondisi pasar Tanjung harapan sendiri juga kurang layak, karena letaknya berada di jalan menuju pelabuhan Tanjung Harapan dan cukup sempit," terang seorang pedagang lainnya, Pendi (39).
Camat Tebing Tinggi, Azmi Ibrahim, saat di konfirmasi Riaunusantara.com mengatakan, lantai dasar pasar yang ambruk itu sudah seminggu lebih, dan pihaknya mengupayakan segera membangun kembali, karena pasar itu merupakan pasar paling ramai di Selatpanjang yang dikunjungi pembeli.
"Kita sudah mulai lakukan pembangunan kembali lantai dasar pasar bagian timur itu dengan menggali parit disampingnya agar apabila kembali berdiri, bangunan pasar dapat lebih kokoh dan tahan lama," ringkasnya.
Ia menjelaskan, dana yang dipergunakan untuk membangun kembali pasar itu berasal dari dana Provinsi Riau.(Ant)***
Dumai (Riaunusantara.com) - Pihak Kantor Bea dan Cukai Kota Dumai melimpahkan tersangka penyelundup narkotika jenis sabu-sabu seberat 7,19 kilogram ke pihak kepolisian kota Dumai setempat, Jumat (11/6) kemrin.
"Kami sekitar pukul 21.10 WIB melimpahkan pelaku penyeludupan sabu-sabu seberat 7,19 kilogram atau senilai Rp14 miliar itu ke pihak kepolisian," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan (P2) Bea Cukai (BC) Kota Dumai Hari Prijandono saat di konfirmasi riaunusantara.com.
Ia mengatakan, tersangka pelaku bernama Edi Suparta (51) yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat tersebut dalam pemeriksaan mengaku sabu-abu itu dibawa dari Malaysia untuk diedarkan di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Saat ini tersangka dan barang bukti telah kami limpahkan ke Polresta Dumai untuk ditindaklanjuti," katanya.
Selanjuntanya, Kapolres Kota Dumai AKBP Hersadwi Rusdiono melalui Kasat Narkoba AKP Sanusi mengatakan, Dugaan sementara tersangka membawa sabu-sabu itu dari Malaysia, tetapi belum diketahui dari siapa, dan untuk siapa barang tersebut diseludupkan ke indonesia ini.
Penyitaan sabu-sabu senilai Rp14 miliar yang dilakukan BC Dumai ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap seorang pria yang belakangan diketahui bernama Edi Suparta saat tiba di Pelabuhan Internasional Dumai.
Pada waktu itu Edi yang membawa sebuah tas ukuran besar gelagatnya mencurigakan, dan terkesan aneh. Pria ini turun dari kapal fery Malaysia Expres pada Jumat sekitar pukul 14.45 WIB.
Setelah itu, Beberapa petugas BC yang berjaga di pintu Pelabuhan Dumai kemudian berinisiatif melakukan pemeriksaan terhadap barang yang dibawa Edi, dan ditemukan serbuk putih berbentuk kristal yang diduga sabu-sabu.***
Jakarta (riaunusantara) - Selasa pekan depan (15/62010), Microsoftcrop Office 2010 yang akan memanjakan pengguna di seluruh Indonesia dengan berbagai inovasi terbaru.
"Microsoft Office 2010 adalah penyempurna produk Microsoft Office sebelumnya dengan berbagai pembaruan fitur di setiap programnya sehingga mudah menggunakannya," ujar Haswar Hafid, Office Consumer Marketing Manager Microsoft Indonesia.
Perbedaan mencolok dari versi sebelumnya, Microsoft 2010 mampu dijalankan di ponsel dan browser selain penambahan fitur menarik lainnya.
Microsoft Office Web Apps dalam Office 2010 memungkinkan penggunanya bekerja di tiga sektor berbeda, PC, ponsel, dan browser. Pengguna pada masing-masing sektor itu dapat bekerja bersamaan dan saling terhubung (connected), sehingga pekerjaan jauh lebih mudah dan hemat waktu.
Bagi pengguna ponsel pintar berbasis windows bisa menggunakan Microsoft Office 2010 dalam ponselnya, sedangkan yang berbasis OS lainnya hanya mendapatkan view-nya saja.
Dalam Microsoft Office 2010 terdapat tiga keluarga Office yaitu Office Home and Student 2010, Office Home and Bussiness 2010, serta Office Home and Professional 2010.
"Perbedaan tersebut karena adanya kebutuhan dan target pasar yang berbeda di pengguna misalnya Office Home and Student lebih digemari oleh pengguna PC rumahan selain harganya yang murah sedangkan Office Home and Bussiness lebih ke perusahaan," katanya dalam mengenalkan Office 2010 kepada wartawan di Tanjung Lesung, Banten.
Di pasar, Office Home and Student 2010 dijual seharga 800 ribu rupiah, Office Home and Bussiness 2010 seharga 200 ribu dolar AS, sedangkan Office Home and Professional 2010 seharga 400 ribu dolar AS.
Dengan harga berbeda, tentu saja yang ditawarkan di dalamnya juga berbeda. Untuk Office Home and Student di dalamnya meliputi Word, Exel, Power Point dan One Note, sementara Office Home and Bussiness ditambahkan program email, Outlook.
Lebih lengkap bagi Office Home and Professional karena juga ditambahkan Office Publisher dan Access.
Ketika ditanya tentang strategi pemasaran, Head of Office Product Business Group Microsoft Bonnie Mamanua mengatakan, Microsoft akan berusaya meyakinkan pengguna mengenai kelebihan dan inovasi dalam Microsoft Office 2010.
Ia mengatakan, pihaknya tidak menargetkan berapa penjualan Microsoft Office 2010.
Pengguna juga bisa mengunduh Microsoft Office 2010 Beta trial version melalui website Microsoft http://www.microsoft.com/office/2010/en/download.(Ant)***
"Dumai Angsur Tunggakan Raskin ke Bulog"
Dumai (riaunusantara.com) - Pemko Dumai akhirnya mengansur tunggakan pembayaran pembelian beras miskin (raskin) untuk 6 bulan ke Bulog Dumai sebesar Rp841 juta atau separuh dari total tunggakan sebesar Rp1,6 miliar. Pembayaran ini atas pembelian raskin program pemko Dumai bagi 8171 RTS dan 220 RTS tambahan yang pada 2009 lalu tidak mendapat jatah raskin.
"Kita sudah membayarkan tunggakan pembelian beras raskin untuk 6 bulan ke rekening bulog sebanyak Rp 841 juta tadi pagi (Jumat kemarin-red). Sisanya akan dibayarkan setelah proses administrasi selesai," kata Kabag Administrasi Perekonomian Setdako Dumai Indra Gunawan, saat di konfirmasi Riaunusantara di ruang kerjanya baru baru ini.
Ia mengatakan, pembayaran ini merupakan tunggakan pembelian beras pemko Dumai kepada Bulog Divisi Regional (Divre) Dumai selama 6 bulan permintaan beras.
Alasannya, disaat pembelian raskin pemko belum ada dana, maka diambil langkah penundaan pembayaran raskin sampai dana bagi hasil dari pemerintah pusat dikucurkan ke daerah.
Perhitungan total tunggakan pembelian raskin ini terdiri dari pembelian raskin sebanyak 13 kilogram jatah dari pemerintah pusat untuk masing-masing Kepala Keluarga yang harga per kilogramnya Rp1.600. Ditambah dengan pembelian penambahan jatah 2 kilogram raskin dari APBD Dumai seharga Rp6000 per 2 kilogram.
"Selain itu, dengan pertimbangan rasa keadilan dan pemerataan, Pemko juga memberikan jatah raskin kepada 220 RTS penerima yang pada tahun lalu tidak menerima jatah ini dengan perhitungan 220 x 15 kilogram untuk masing-masing penerima tersebut," terang Indra lagi.
Dijelaskannya, untuk mempercepat pembayaran tunggakan hutang ini, Bagian Ekonomi melakukan proses pengajuan pencairan dana ke Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPK) Kota Dumai sebagai syarat dan prosedur dalam sistem penggunaan keuangan daerah.
"Kegiatan program raskin ini sangat tergantung dengan dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat, jadi ketika dana belum cair, maka terpaksa kita mengajukan toleransi waktu pembayaran kepada bulog menjelang dana dicairkan," jelasnya.
Pemko Dumai juga menargetkan penyaluran raskin tahap kedua akan tuntas diterima RTS penerima hingga bulan Juni ini. Sedangkan untuk penyaluran raskin tahap pertama sudah selesai disalurkan ke masyarakat pada Maret 2010 lalu.
"Mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi kendala keuangan dalam penyaluran program raskin ini. Karena laporan dari Ketua RT dan Kelurahan tidak ada penerima raskin yang berubah pada penyaluran tahap kedua ini," sebutnya.(rnst)***